Sunday, March 24, 2013




SISTEM SARAF PADA HEWAN
                                            

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasisberbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.

Struktur Saraf                                                                                             

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan.
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron.
Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf terdapat cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain. Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan.
Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensoris, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Sel saraf sensorik: 
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Sel saraf motorik:

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan

Sel saraf intermediet/Sel saraf konektor

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielinyang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

Sel Glial

Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan makroglia .


Penghantaran rangsang

Semua sel dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, dengan kata lain terjadi perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam membran ini disebut potensial membran. Informasi yang diterima oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls. Impuls tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur sepanjang akson suatu neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain melaluisinapsis dan akan seperti itu terus hingga mencapai otak, dimana impuls itu akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls menuju organ atau indra yang dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan melalui mekanisme pengiriman impuls yang sama.
Membran hewan memiliki potensial istirahat sekitar -50 mV s/d -90 mV, potensial istirahat adalah potensial yang dipertahankan oleh membran selama tidak ada rangsangan pada sel. Datangnya stimulus akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan hiperpolarisasi pada membran sel, hal tersebut menyebabkan terjadinya potensial kerja. Potensial kerja adalah perubahan tiba-tiba pada potensial membran karena datangnya rangsang. Pada saat potensial kerja terjadi, potensial membran mengalami depolarisasi dari potensial istrahatnya (-70 mV) berubah menjadi +40 mV. Akson vertebrata umumnya memiliki selubung mielin. Selubung mielin terdiri dari 80% lipid dan 20% protein, menjadikannya bersifatdielektrik atau penghambat aliran listrik dan hal ini menyebabkan potensial kerja tidak dapat terbentuk pada selubung mielin; tetapi bagian dari akson bernama nodus Ranvier tidak diselubungi oleh mielin. Penghantaran rangsang pada akson bermielin dilakukan dengan mekanisme hantaran saltatori, yaitu potensial kerja dihantarkan dengan "melompat" dari satu nodus ke nodus lainnya hingga mencapai sinapsis.
Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis, neuron yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan menerima rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron membentuk tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria untuk menyediakan ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula sinapsis yang berisi neurotransmitter umumnya berupa asetilkolin (ACh), adrenalin dan noradrenalin. Ketika rangsang tiba di sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat vesikula sinapsis mendekat dan melebur ke membrannya. Neurotransmitter kemudian dilepaskan melalui proses eksositosis. Pada ujung akson neuron pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul neurotransmitter dan merespon dengan membuka saluran ion pada membran akson yang kemudian mengubah potensial membran (depolarisasi atau hiperpolarisasi) dan menimbulkan potensial kerja pada neuron pasca-sinapsis. Ketika impuls dari neuron pra-sinaps berhenti neurotransmitter yang telah ada akan didegradasi. Molekul terdegradasi tersebut kemudian masuk kembali ke ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses endositosis.

 

Fungsi sistem saraf

Sistem saraf terbentuk dari dua bagian yang integral terhubung dengan satu sama lain. Otak dan sistem saraf memiliki beberapa fungsi yang penting untuk fungsi normal tubuh.

Transmisi impuls saraf

Impuls saraf adalah pada dasarnya rangsangan listrik yang melalui membran sel. Melewati akson dan dendrites neuron. Perjalanan melalui dendrites dari kulit dan kemudian mencapai tubuh sel, Akson, akson terminal dan sinaps neuron.
Sinaps merupakan persimpangan antara dua neuron yang mana daya gerak bergerak dari satu ke yang lain. Pada sinaps neurotransmiter hadir. Ini adalah kimia pemancar utusan yang mengirimkan impuls. Mereka termasuk asetilkolin dan noradrenalin.
Daya gerak terus dendrit berikutnya, dalam reaksi berantai sampai mencapai otak yang pada gilirannya memerintahkan otot rangka untuk bekerja.

Arc refleks

Refleks ini adalah otomatis, tak sadar tanggapan. Mereka mungkin atau mungkin tidak melibatkan otak untuk contoh berkedip tidak melibatkan otak. Arc refleks merupakan unit fungsional utama dari sistem saraf yang membantu orang bereaksi stimulus.


Fungsi berbagai bagian dari sistem saraf

Bagian yang berbeda dari sistem saraf memiliki fungsi yang berbeda. Mereka dapat diuraikan sebagai berikut.

Fungsi otak

Otak terdiri dari beberapa bagian. Setiap bagian memiliki fungsi tertentu:
Korteks otak besar
Berpikir, gerakan sukarela, bahasa, penalaran dan persepsi adalah fungsi utama dari cerebral cortex.
Korteks secara harfiah berarti "kulit" (pohon) dalam bahasa latin dan disebut begitu karena selembar jaringan yang membentuk lapisan luar otak.
Ketebalan korteks serebral adalah antara 2-6 mm. Sisi kanan dan kiri dari korteks serebral yang dihubungkan oleh tebal band serabut saraf yang disebut "corpus callosum."
Korteks memiliki banyak grooves dan benjolan untuk meningkatkan luas permukaan. Benjolan atau tonjolan pada korteks disebut gyrus (jamak gyrus kata adalah "gyri") dan alur ini disebut sulkus (jamak sulkus kata adalah "sulci").
Cerebellum
Fungsi utama otak kecil adalah pemeliharaan gerakan, keseimbangan dan postur. Kata "cerebellum" berasal dari kata Latin untuk "sedikit otak." ini dibagi menjadi dua bagian atau belahan dan memiliki korteks yang mencakup belahan.
Hipotalamus
Hipotalamus mengatur suhu tubuh, emosi dan kelaparan, kehausan dan kontrol ritme sirkadian.
Kacang berukuran organ ini adalah mengendalikan suhu tubuh. Ini bertindak seperti "thermostat" oleh penginderaan perubahan dalam suhu tubuh dan mengirimkan sinyal untuk menyesuaikan suhu.
Batang otak atau medula oblongata
Daerah ini sangat penting bagi kehidupan sebagai kontrol pernapasan, denyut jantung dan tekanan darah. Batang otak terdiri dari medula, pons, tectum, maka formasi retikular dan tegmentum.
Thalamus
Bekerja dengan mengintegrasikan informasi sensorik dan motor informasi. Thalamus menerima informasi sensorik dan me-relay informasi ini ke korteks serebral.
Korteks serebral juga mengirimkan informasi ke thalamus yang kemudian mengirimkan informasi ini ke area lain dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem limbik
Ini bagian dari otak mencakup amigdala, hipokampus, badan mamiliari dan cingulate gyrus. Ini membantu dalam mengendalikan respons emosional. Hippocampus ini juga penting untuk pembelajaran dan memori.
Basal Ganglia
Bagian ini bekerja dalam menjaga keseimbangan dan gerakan. Ini mencakup struktur seperti globus pallidus, nukleus berekor, subthalamic nukleus, putamen dan substansia nigra.
Otak tengah
Ini bagian dari otak memiliki situs yang mengendalikan penglihatan, pendengaran, gerakan mata dan gerakan tubuh secara umum. Struktur yang merupakan bagian dari otak tengah adalah colliculi superior dan inferior dan inti merah.


Fungsi sistem saraf serebrospinal

Sistem ini memiliki 12 pasang saraf kranial. Ini melekat pada otak dan memiliki fungsi tertentu. Saraf kranial setiap daun tengkorak melalui lubang di basis.
Saraf dan fungsi mereka meliputi:
  1. Penciuman-untuk bau
  2. Optik - Sight
  3. Oculomotor - pergerakan bola mata, lensa, dan murid
  4. Troklearis-gerakan otot oblik Superior mata
  5. rigeminal-Innervates mata, pipi dan rahang daerah dan kontrol mengunyah
  6. Abducens - bergerak ke luar mata.
  7. Wajah - kontrol otot wajah, kulit kepala, telinga; mengontrol kelenjar liur; menerima sensasi rasa dari dua-pertiga anterior lidah
  8. Akustik-pendengaran dan pemeliharaan keseimbangan
  9. Glossopharingeus-sensasi rasa dari bagian belakang lidah dan tenggorokan
  10. Vagus-Innervates dada dan organ-organ perut
  11. Aksesori tulang belakang - gerakan kepala dan bahu
  12. Hypoglossal - kontrol otot-otot lidah

Fungsi sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom dibagi menjadi sistem saraf simpatik dan parasimpatis. Sistem ini dua memiliki efek berlawanan pada serangkaian organ yang sama.
Sistem saraf simpatik penting selama keadaan darurat dan dikaitkan dengan "reaksi melawan atau lari". Energi diarahkan dari pencernaan, ada pelebaran murid, peningkatan denyut jantung, keringat meningkat dan air liur, meningkat bernapas dll.
Saraf parasimpatik sistem ini dikaitkan dengan keadaan santai. Murid-murid kontrak, energi dialihkan untuk pencernaan makanan, memperlambat detak jantung dll.

Sistem Syaraf Pada Vertebrata
Perbedaan perkembangan otak pada beberapa hewan vertebrate
1. Ikan (pisces)
Ikan merupakan vertebrate yang paling rendah derajatnya dibandingkan vertebrata yang lain. Ikan merupakan hewan yang memerlukan kemampuan bergerak yang memadai untu menghindar dari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu ikan dituntut memiliki keseimbangan yang bagus oleh karena itu ikan memiliki perkembangan otak kecil yang lebih baik sebab otak kecil atau serebellum merupakan bagian pengontrol keseimbangan dan pusat pergerakan.
Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang semua anggotanya hidup di perairan. Jenis ikan secara garis bertulang rawan (chondrichthyes) serta memiliki tipe sisik planoid dan ganoid. Contoh jenis ini adalah ikan hiu dan ikan pari. Jenis kedua adalah ikan bertulang sejati (osteichthyes) yang memiliki tipe sisik sikloid dan stenoid. Contohnya adalah ikan salmon dan ikan belut laut.
Bagian luar tubuh ikan dilindungi eksoskeleton berupa sisik. Ikan juga memiliki tiga lubang pengeluaran di depan sirip belakang, yaitu porus qeuitellis, porus ekskretorius, dan anus. Selain itu, ikan juga dilengkapi dengan vesika natatoria (gelembung renang), yang berfungsi sebagai hidrostatis dan membantu repirasi. Sistem ekskresi berupa ginjal, ureter, kandung kemih, dan porus ekskretorius. Alat respirasi berupa insang. Proses respirasi terjadi dalam dua tahap, yaitu fase inspirasi (oksigen masuk ke dalam rongga mulut) dan fase ekspirasi (udara dilepas melalui alt pernapasan ke lingkungan). Sistem peredaran darah ikan terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembuluh vena.

2. Amfibi                         
Sebagai contoh adalah katak, Pada katak yang paling berkembang adalah penglihatannya oleh karena itu bagian otak secara keseluruhan hanya berbentuk memanjang sebab bagian otak kecilnya tidak begitu berkembang.
Kelas amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat maupun di air. Alat respirasi berupa insang dan paru-paru. Memiliki lidah yang berfungsi menangkap mangsa. Amfibi dewasa memiliki alat repirasi paru-paru dan dibantu pori-pori yang terdapat di kulit. Sistem peredaran amfibi adalah darah ganda. Dibanding dengan ikan, otak amfibi lebih luas. Kulitnya tidak bersisik dan halus yang berfungsi sebagai berikut.
1.       Menjaga keseimbangan repirasi dan air.
2.       Melindungi dri dari serangan predator dengan mengeluarkan racun.
3.       Mengatur suhu tubuh saat berada di darat.
                                            
Sebagian amfibi memiliki kemampuan mimikri dan termasuk kelompok hewan berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya tergantung pada lingkungan. Beberapa contoh dari kelompok hewan ini adalah katak pohon, salamander, dan salamander cacing.

3. Reptilia
Bangsa reptile umumnya memiliki daya penciuman yang sangat tajam oleh sebab itu bagian otak yang merupakan pusat penciumannya lebih berkembang dan bentuknya lebih besar dan memanjang kearah depan.
Kelas reptil merupakan kelas dari hewan vertebrata pertama yang mampu menyesuaikan diri di daerah kering. Reproduksi tidak tergantung pada kondisi air dan memiliki sifat autotomi jika dalam keadaan bahaya. Kulit berkeratin tebal, bersisik, dan impermiabel terhadap air. Paru-paru hewan ini telah mengalami perkembangan yang lebih baik. Jantung reptil umumnya terdiri atas empat ruang yang belum sempurna,kecuali buaya. Contoh reptil adalah ular, buaya, komodo, dan penyu.

4. Burung (Aves)
Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.
Kelas aves yang terkenal dari kelompok ini adalah burung. Burung memiliki buluu yang merupakan modifikasi dari sisik reptil. Dari susunan anatominya, bulu burung dibagi atas filoplumae (berfungsi sebagai penyensor), plumulae (berfungsi sebagai isolator), dan plumae (berfunsi sebagai alat untuk terbang). Burung memiliki kantung hawa yang berfungsi sebagai berikut:
1.       Membantu repirasi saat burung terbang.
2.       Mengatur berat badan burung saat terbang.
3.       Memperkeras suara.                                                  
4.       Membungkus organ dalam agar tidak terasa dingin.

5. Mamalia
Mamalia merupakan vertebarta yang memiliki derajat tertinggi dan hal ini terbukti dari perkembangan otaknyapun dapat jelas terlihat dimana otak kecil dan otak besarnya berkambang dengan baik dan ini jelas sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang dilakukan mamalia.
      Kelas mamalia merupakan kelompok yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan rambut yang dapt melindungi diri dari cuaca dingin. Mamalia pada umumnya dapat di kelompokkan menjadi mamalia bertelur, mamalia berplasenta, dan mamalia berkantung.
-          Mamalia bertelur artinya kelompok mamalia yang bereproduksi dengan menghasilkan telur. Contohnya, monotremata yang memiliki kloaka yang dapat menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Contoh lain adalahplatypus (mamalia berparu bebek) dan landak pemakan semut yang berhabitat di Australia.
-           Mamalia berkantung banyak ditemukan di daerah Australia dan sebagian kecil di Papua dan Amerika. Contohnya, Koala, kangguru, dan possum(herbivora), serta serigala tasmania (karnivora).
-          Mamalia berplasenta bersifat vivipar. Plasenta merupakan organ yang berperan dalam pertukaran darah antara induk dan janin. Selain darah, plasenta juga mengalirkan nutrisi untuk janin. Limbah yang dihasilkan akan bermuara bersama sistem pengeluaran induknya. Kelas mamalia ini dikelompokkan menjadi beberapa ordo.
1.  Ordo karnivora dikenal sebagai mamalia berkuku. Contohnya, anjing, kucing, harimau, dan beruang.
2. Ordo cetacea, contohnya paus dan lumba-lumba.
3. Ordo chiroptera, contohnya kelelawar nontural.
4. Ordo logomorpha, contohnya kelinci.
5. Ordo perssodacryladan artiodactyla, contohnya sapi, kerbau, babi, rusa, dan jerapah.
6. Ordo primata, contohnya monyet, simpanse, lemur, orang utan, dan manusia.
7. Ordo proboscidea, contohnya gajah.
                                         
Bagian tubuh Kangguru


   Referensi
·         Weston T. Atlas Of Anatomy. London: Marshall Cavendish; 1993.
·         Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1985.


No comments:

Post a Comment