D a r a h
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk
hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah
medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah
(atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen
pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang
menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut
zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah
terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atauinvertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah
karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan
protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan
bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru,
mengandung tembaga, dan
digunakan oleh hewancrustaceae. Cumi-cumi
menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru,
atau kuning oranye).
Darah manusia
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi
untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh
dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan
melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darahaorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantungmelalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan
kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang
membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma
darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari
segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel
darah merah juga berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
Trombosit bertanggung
jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel
darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung
jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan
benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau
bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang
yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri
atas:
1.Air:
91,0%
2.Protein: 8,0%
(Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3.Mineral: 0.9% (natrium
klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium
dan zat besi,nitrogen, dll)
4.Garam
·
albumin
·
bahan pembeku darah
·
immunoglobin (antibodi)
·
hormon
·
berbagai jenis protein
·
berbagai jenis garam
Demikian juga dengan darah hewan, juga mengandung: air,
protein ((Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), mineral (natrium
klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium,fosfor, , kalium
dan zat besi,nitrogen, dll).
Fungsi darah
Dalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut :
1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh
6. Mengatur distribusi hormon.
Hormone adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
7. Menutup luka.
8. Mencegah infeksi
Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.
Dalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut :
1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh
6. Mengatur distribusi hormon.
Hormone adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
7. Menutup luka.
8. Mencegah infeksi
Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.
Sel-sel darah
1. Sel darah
merah (eritrosit)
- satu milimeter kubik darah mengandung 4
– 6 juta sel
- bentuknya bikonkaf
- warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut haemoglobin.
- fungsi eritrosit adalah untuk
mengangkut O2 dan
CO2 serta menjaga
keseimbangan pH darah.
- dibentuk di dalam sumsum merah tulang
pipih, sedang pada bayi sel darah merah dibentuk di dalam hati.
- sel darah manusia dan mamalia tidak
berinti.
2. Sel darah putih (leukosit)
- mempunyai inti
- setiap 1 mm kubik darah
mengandung 5.000 – 9.000 sel
- sel darah putih dapat bergerak bebas
secara ameboid, dan dapat menembus dinding kapiler (kemampuan diapedesis)
- fungsi sel darah putih untuk
imunitas/melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh
- ada dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit
terdiri atas: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan agranulosit
terdiri atas limfosit dan monosit
- dibentuk oleh jaringan retikulo
endothelium disumsum tulang untuk yang granulosit, dan di kelenjar limpa
untuk yang agranulosit.
3. Sel darah
pembeku (trombosit)
- sering pula disebut keping-keping darah
atau platelet
- tidak berinti dan mudah pecah
- dibuat oleh sel megakariosit di dalam
sumsum tulang
- setiap 1 mm kubik darah pada
orang dewasa mengandung 250.000 – 400.000 sel
- trombosit penting dalam proses
pembekuan darah
Cairan darah (plasma darah)
Komponen terbesar dari cairan darah
ialah air. Di dalamnya terlarut senyawa-senyawa kimia, antara lain:
·
protein: protein yang terlarut
dalam darah antara lain:
·
fribrinogen: penting untuk
pembekuan darah
·
albumin: untuk menjaga tekanan
osmotik darah
·
globulin: untuk membentuk at
kebal atau zat anti, terutama gamaglobulin
·
Sari-sari makanan
·
dan garam mineral misallnya Na,
K, Ca, Mg, Cl , HC03-, PO4-
·
enzim, hormon dan
antibodi.
·
zat-zat sisa metabolisme: urea
dan asam ureat.
·
gas-gas pernapasan: 02,
C02 dan N2.
·
Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal
di bidang medis adalah golongan
darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh
Dr. Karl Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula
Landsteiner menemukan golongan darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian
dinamakan golongan O.
·
Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred
Decastello dan Adriano Sturli menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.
·
Dasar penggolongan darah ABO adalah adanya
aglutinogen (antigen) pada
eritrosit, dan adanya aglutinin (antibodi) di dalam plasma darah.
Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis
antibodi yang menggumpalkan.
Proses pembekuan darah
Jika berbicara mengenai pembekuan darah, tentu saja bukan seperti
membeku pada es, namun lebih pada mengeras dan menjadi sel yang bersatu. Hal
ini dikarenakan dalam darah terdapat sel-sel yang dapat membentuk jaringan
secara cepat. Inilah kenapa disebut membeku karena darah yang cair itu dapat
seolah-olah “mengeras” dengan cepat. Namun proses ini terjadi jika terdapat
jaringan tubuh yang rusak, yang mengakibatkan darah keluar dari pembuluh darah.
Bila tidak, darah hanya akan beredar menyuplai zat-zat yang dibutuhkan oleh
organ tubuh. Dalam proses pembekuan darah, ada beberapa zat yang dibutuhkan,
yakni trombosit atau keping darah, fibrinogen, protrombin, kalsium dan vitamin
K. Pembekuan darah merupakan rangkaian proses yang
terjadi pada jaringan tubuh, plasma darah, dan trombosit. Bila darah ke luar
dari pembuluh darah, maka akan segera membeku atau menggumpal (koagulasi).
Mekanismenya sebagai berikut:
Untuk
keperluan tertentu, misalnya dalam proses pengambilan darah dari donor, maka
pembekuan darah dapat dihindari dengan jalan:
- Mendinginkan darah mendekati titik
bekunya untuk menghalangi pembentukan trombin.
- Memberi garam natrium oksalat atau
natrium sitrat untuk mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin
menjadi trombin terhambat
- Pemberian heparin atau dicumarol. Kedua zat tersebut
merupakan zat anti koagulan atau anti pembekuan darah
- Mencegah persentuhan dengan permukaan
yang kasar, jadi harus menggunakanjarum yang tajam dan pipa atau gelas
yang licin.
Transportasi pada hewan
Transportasi ialah
proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan
zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi
pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan
alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain
peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening)
dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
1.
Darah
Bagian-bagian darah yaitu:
Bagian-bagian darah yaitu:
Sel-sel darah
(bagian yg padat)
·
Eritrosit (sel darah merah)
·
Leukosit (sel darah putih)
·
Trombosit (keping darah)
Plasma Darah (bagian yg cair)
·
Serum
2.
Fibrinogen
Jantung
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat
dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama
jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari
hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke
dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol) selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena cava) menuju ke dalam
atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di
paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya
dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru
dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan
didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya
akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
3.
Pembuluh Darah
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari
arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa
darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi.
Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung.
Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan
diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat
tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari
jantung) dan vena membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan
oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena,
yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis,
tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena
mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih
rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Sistem
transportasi pada Invertebrata
Berikut ini adalah berbagai
macam sistem peredaran pada mikroorganisme dan invertebrata.
Protozoa
(protista mirip hewan)
Tubuh protozoa hanya terdiri atas satu
sel. Oleh sebab itu, seluruh proses hidupnya termasuk transportasi dilaksanakan
oleh sel itu sendiri. Oksigen yang diperlukandiserap melalui seluruh
permukaan tubuhnya, selanjutnya akan menyebar ke seluruh tubuh
dengan cara difusi di dalam sitoplasma. Zat makanan dicerna dan diedarkan oleh
vakuola makanan. Proses peredaran zat seperti ini misalnya padaParamaecium dan Amoeba
Coelenterata
Pada invertebrata yang belum memiliki
sistem peredaran khusus, misalnya Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem
gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat
peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang
lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam saluran
pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam
melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh
jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem
peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai
seluruh jaringan tubuh.
Sistem transportasi pada
Vertebrata
Sistem sirkulasi pada Vertebrata jauh lebih maju
dibandingkan dengan sistem sirkulasi pada invertebrata. Berikut ini uraian
singkat mengenai perbandingan sistem sirkulasi pada kelompok vertebrata.
Ikan (Pisces)
Darah bagi ikan merupakan
salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi
vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti
hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen
dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma
darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit
yang masuk ke dalam tubuh.
Kondisi darah suatu organisme dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut.
Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga
mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin
merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang
bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml
oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai
rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat
infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam
kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani, 2006).
Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit (sel
darah merah) dalam darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat
dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan,
nilai hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Kadar
hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, jenis
kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan (Kuswardani, 2006).
Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling
banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan
akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991
dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah
1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya
pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia.
Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer
dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau
bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar
20.000-150.000 butir, serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun)
tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi.
Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari
netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit
(terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).
Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan
monosit merupakan sel makrofag yang berperan penting dalam memfagosit
mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat berperan dalam proses
pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh pada
kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani,
2006). Berbeda dengan ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh
bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006).
Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.
Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu sebuah
serambi atau atrium dan sebuah bilik atau ventrikel. Untuk menjaga agar aliran
darah tetap searah, antara serambi dan bilik terdapat katup jantung.
Bila bilik jantung berkontraksi, darah akan terpompa ke
luar menuju ke insang. Di dalam kapiler insang CO2 dibebaskan ke dalam air, sedangkan
oksigen dari air berdifusi ke dalam darah insang, sehingga darah yang
meninggalkan insang banyak mengandung oksigen. Dari insang darah mengalir
melalui vena sambil mengedarkan oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan
selanjutnya menuju ke atrium jantung, lalu mengalir ke bilik.
Peredarah darah ikan hanya sekali melewati jantung.
Peredaran darah yang demikian disebut peredaran darah tunggal.
Katak (Amphibi)
Sel-sel darah katak terdiri atas sel-sel darah
merah (eritrosit) dan sel-sel darah putih (leukosit). Eritrositnya berinti,
berbentuk bulat panjang, pipih dan mengandung hemoglobin. Leukositnya tidak
berwarna, berinti dan dapat bergerak bebas secara ameboid.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu
ventrikel atau bilik, dua serambi atau atrium kiri dan kanan yang berdinding
tipis. Di antara serambi dan bilik terdapat katup jantung. Di samping itu
terdapat kantong berdinding tipis tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah
yang kaya CO2 dari
berbagai organ tubuh selain paru-paru dan kulit, disebut
sinus venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya akan CO2.
Darah dari sinus venosus akan masuk ke atrium kanan.
Darah dari ventrikel keluar melalui batang nadi atau
trunkus arteriosus. Batang nadi ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi dua.
Yang satu mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sedang yang lain mengalirkan
darah menuju ke kepala (arteri karotis) serta ke kulit dan paru-paru (arteri
pulmokutanea). Di dalam kapiler paru-paru dan kulit darah akan membebaskan CO2 dan mengikat oksigen, selanjutnya
mengalir melalui vena pulmo kutanea kembali ke atrium kiri. Darah yang melalui
pembuluh vena ini kaya akan oksigen.
Darah yang berasal dari seluruh tubuh membawa sisa
metabolisme dan CO2kembali ke jantung melalui vena cava yang
bermuara pada sinus venosus, dan akhirnya darah mengalir masuk ke atrium kanan.
Darah yang berasal dari atrium kiri dan kanan akan dipompa masuk ke dalam
ventrikel, akibatnya terjadi percampuran antara darah kotor dan darah bersih.
Pada katak terdapat hga macam sistem vena, yaitu:
- sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala,serta vena kava yang berasal dari alattubuh bagian belakang
- sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkutdarah dariparu-paru dan kulit
- sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua macam vena porta:
- vena porta hepatica: vena yang mampir ke hati
- vena porta renalis: vena yang mampir ke ginjal
Di samping peredaran darah, pada katak juga terdapat
peredaran getah bening atau peredaran limfe yang merupakan sistem peredaran
terbuka. Peredaran ini berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh dari
dalam darah.
Reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan,
yakni dua serambi dan dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik
kanan dan kiri telah bersekat, tetapi belum sempurna, sehingga darah yang kaya
O2 dalam bilik kiri
dan darah yang kaya CO2 dalam
bilik kanan dapat bercampur. Pada buaya, sekat antar bilik mempunyai lubang
kecil yang dikenal sebagai foramen panizzae.
Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke
seluruh tubuh untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah
yang mengandung CO2 dan sisa metabolisme kembali ke serambi
kanan dan masuk ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah.
Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu
mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.
Burung (Aves) dan Mamalia
Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan,
yaitu dua serambi kanan dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi
dan antar bilik telah dipisahkan oleh sekat yang sempurna.
Sistem peredaran darah manusia terdiri
atas darah dan alat
peredaran darah. Darah terdiri atas bagian sel-sel
darah dan plasma (cairan) darah, sedangkan alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Di samping itu
pada manusia didapati peredaran limfe (getah bening) yang merupakan peredaran
terbuka.
Serangga
Alat peredaran darah serangga, misalnya
belalang, terdiri atas jantung pembuluh dan pembuluh darah.
Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan melalui
aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui
pembuluh pembuluh darah. Itulah sebabnya sistem peredaran darah pada serangga
disebut sistem peredaran darah terbuka
Struktur jantung pembuluh pada belalang. Darah yang dipompa jantung
keluar dari dalam pembuluh darah (peredaran terbuka). Darah yang beredar
langsung diluar pembuluh ini sering disebut hemolimfe.
Selama dalam peredarannya, darah
mensuplai zat makanan ke jaringan-jaringan dan mengambil zat-zat sisa
metabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan kembali ke jantung pembuluh
melalui lubang-lubang halus (ostium) yang terdapat diantara gelembung jantung.
Darah serangga tidak mengandung
hemoglobin maka tidak berwarna merah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan
nutrisi dan tidak berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah
diedarkan oleh sistem trakea yang bercabang-cabang menuju ke berbagai jaringan.
Cacing
Peredaran darah cacing merupakan
peredaran tertutup. Selama dalam peredarannya darah tetap berada di dalam
pembuluh. Alat peredaran darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah
punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral) dan lima pasang
lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering
disebut jantung aorta.
Bila pembuluh punggung dan jantung
berdenyut, darah mengalir menuju ke pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju
ke bagian belakang (posterior) tubuh dan selanjutnya kembali ke jantung aorta
melalui poembuluh darah punggung. Darah yang beredar mengangkut nutrisi dan
oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat
pernapasan khusus. Oksigen dari udara bebas berdifusi ke dalam darah cacing
melalui seluruh permukaan kulit. Dari
sini oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang
mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung. Selanjutnya
darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh.
Berbeda dengan darah vertebrata yang
hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin darah cacing larut
dalam plasma darah.
Transfusi darah
Donor untuk
transfusi darah
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem
peredaran orang lainnya.
Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam
jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
Golongan darah sistem ABO
·
Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4
golongan, yaitu:
Golongan
|
aglutinogen
(antigen) pada eritrosit
|
aglutinin
(antibodi) pada plasma darah
|
A
B AB O |
A
B A dan B - |
- dan |
·
Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin
inilah yang mendasari teknik transfusi darah. Dalam transfusi darah, orang yang
memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima disebut resipien.
Transfusi (pindahtuang darah) ini harus memperhatikan masalah
aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas (ketakcocokan)
golongan darah, maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan)
darah, dan bisa menyebabkan kematian sang resipien.
·
Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip
ini yang dipegang:
·
Jika aglutinin bertemu dengan aglutinogen A, atau
aglutinin bertemu
dengan aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi(penggumpalan)
·
Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah
begini: untuk
donor perhatikan aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.
·
Misalnya begini:
·
Saya bergolongan darah A, ingin mendonorkan
darah saya kepada Luna Maya yang bergolongan darah B. Ingat, saya adalah donor,
dan Luna Maya adalah resipien. Golongan darah saya A berarti memiliki
aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan golongan darah Luna B berarti memiliki
aglutinin .
Jika aglutinin bertemu
dengan aglutinogen A maka akan terjadi aglutinasi. Itu sebabnya saya yang
bergolongan darah A tidak bisa memberikan darah saya kepada Luna Maya yang
bergolongan darah B.
·
Nah, dari dasar itulah muncul istilah donor universal dan resipien universal.
Donor universal (golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan
darahnya ke semua golongan darah, karena tidak
memiliki aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan AB) adalah
golongan darah yang bisa menerima darah dari semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin.
Jadi O bisa menjadi donor ke semua golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari
semua golongan. Namun di dunia medis hal tersebut tidak diperbolehkan terutama
jika dilakukan transfusi dalam jumlah besar.
Alat-alat
peredaran darah pada manusia
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh darah. Jantung
berfungsi memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengalirkan darah
dari jantung hingga sampai ke jaringan tubuh.
Pembuluh
darah
Ada dua jenis pembuluh darah
yaitu:
- Arteri : Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila sampai di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebutarteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis dan darah yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari jantung.
- Vena : Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Vena kurang elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah karena aliran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.
Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam
rongga dada dan diatas diafragma. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai
berikut:
a. Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu
- epikardium (lapisan luar)
- perikardium (selaput pembungkus jantung)
- miokardium (otot jantung)
- endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung)
b.
Ruangan jantung: terdiri atas 4 ruangan yaitu
- serambi (atrium) kanan dan kiri
- serta dua bilik (ventrikel) kanan dan
kiri
Pada
bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat lubang
yang disebut foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass aliran darah karena
belum berfungsinya paru-paru janin.
c. Katup jantung: untuk menjaga
agar aliran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:
- valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di antara atrium kanan dan ventrikel kanan
- valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di antara atrium kiri dan ventrikel kiri
- valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): terdapat pada pangkal batang aorta
d. Saraf
jantung
- Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium kanan
- Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan ventrikel
Pola
peredaran darah
Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium
berkontraksi sehingga darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir
akhirnya merangsang AV Node sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan
otot ventrikel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung.
Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh
tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan
nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel
tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan
sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan. Pola
peredaran ini disebut peredaran darah besar.
pola
peredaran darah pada manusia
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan
lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang
mengalir ini membawa banyak CO2 yang
hendak dibuang. Di paru-paru CO2dilepaskan dan oksigen diikat, lalu
darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali
ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke
ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang.
Perlu diperhatikan bahwa
kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan. Demikian pula kontraksi ventrikel
kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran darah pada peredaran darah besar dan
kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian.
Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventrikel
berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole.
Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah
120/80 mmHg. Tekanan darah ini akan semakin tinggi sejalan dengan pertambahan
usia.
Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga
terjadi pada saat kontraksi atrium. Jadi ada sistole atrium dan diastole
atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya
lebih mengacu pada kontraksi ventrikel.
Peredaran
Limfe (Getah Bening)
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe atau peredaran getah bening.
Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka,
yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah
selangka (vena sub klavia).
Cairan ini berasal dari darah yang keluar melalui dinding
kapiler lalu masuk ke ruang antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus yang
disebut pembuluh getah bening (limfe).
Dari pembuluh limfe kecil, kemudian berkumpul pada pembuluh getah bening yang
besar, dan yang terakhir masuk ke vena sub klavia.
Sistem
limfatik pada manusia
Pembuluh limfe
besar ada dua macam, yaitu:
·
Sistem pembuluh
limfe dada (ductus thoraxicus): mengalirkan limfe dari bagian
tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah
selangka kiri.
- Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter): mengalirkan limfe dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe yang
merupakan penyaring kuman. Beberapa kelenjar limge yang besar adalah:
- kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher.
- di selaput lendir usus.
- kelenjar folikel pangkal lidah.
- tonsil, amandel, dan pada adenoid.
Seperti aliran darah pada vena, aliran getah bening
disebabkan oleh tekanan otot rangka yang terdapat di sekitar pembuluh getah
bening. Dan untuk menjaga agar aliran getah bening dapat lancar, disepanjang
pembuluh terdapat katup.
Sistem Peredaran Darah
Pada hewan tingkat tinggi ( ber sel banyak )
terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu :
1. Sistem Peredaran darah terbuka adalah
peredaran atau distribusi darah keseluruh tubuh ( jaringan ) yang tidak selalu
melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh
tanpa melalui pembuluh.
2. Sistem Peredaran darah tertutup adalah
sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah pada sistem
ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali kejantung melewati vena.
Peredaran Darah Ganda
System
peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda, sebab sekali darah
beredar melintasi jantung sebanyak dua kali. System peredaran ini dibedakan
menjadi:
1.
Sistem peredaran darah kecil ( sistem peredaran paru – paru )
Merupakan
sisetem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru – paru kembali lagi
ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difungsi gas di paru – paru, yang
mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah
keluar dari paru – paru. Mekanisme aliran darah sebaga berikut:
Ventrikel kanan jantung
=> Arteri pulmonalis => paru-paru => vena pulmonalis => atrium kiri
jantung
2.
Sistem peredaran darah besar ( peredaran darah sistematik )
Merupakan
sistem peredaran darah yang membawa darah ari jantung kesuluruh tubuh. Darah
yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. Mekanisme aliran darah
sebagai berikut:
Ventrikel kiri =>
aorta => arteri superior dan inferior => ssel / jaringan tubuh => vena
cava inferior dan superior => antrium kanan jantung.
3.
Sistem peredaran portal
Sistem
peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum
kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak
mengandung nutrient.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2009. Sistem Sirkulasi pada Manusia, http:// massofa.wordpress.com Diakses 26 Desember 2011
Anonymous, 2007. TEORI RINGKAS BIOLOGI. LP3T Technos: malang
Isnaeni, wiwi. 2006. FISIOLOGI HEWAN. Yogyakarta: Kanisius
Soewolo, dkk. 1999. FISIOLOGI HEWAN. Um press: Malang
Sumarjito, 2006. PANDUAN BELAJAR BIOLOGI. Primagama: yogyakarta
Widodo,nur.2002. Fisiologi Hewan.umm press:malang
No comments:
Post a Comment